PC
- CPU : Intel Core i7 – 4790K. Masih termasuk pilihan terbaik untuk game dan produktifitas di 2018. Gue beli ini second dari temen gue bernama Rio Oktabyantoro dan masih berfungsi dengan sangat baik.
- GPU : Inno3D iChill X4 NVIDIA GTX 1070 8GB. Harga dengan kualitas benar benar sebanding banget. Penampilan Inno3D iChill X4 dengan 4 kipas membuat GTX 1070 tetap adem walau pun dalam proses gaming atau rendering.
- RAM : Standart 2 x 8GB RAM. Gue lupa merknya apa.
- Motherboard : ASRock z97 Anniversary. Gue beli ini second dari temen gue bernama Rio Oktabyantoro dan masih berfungsi dengan sangat baik.
- PSU : Cooler Master V750 Semi Modular. Pilihan yang aman untuk lo yang ingin merakit Powerful PC. Dengan fitur semi modular, kabel management didalam casing bisa diatur sesuai kebutuhan.
- Cooler : Corsair Hydro Series H60. Tinggalkan CPU Fan kalian demi H60 ini. Serius. H60 membuat CPU lo menjadi jauh lebih dingin ketika proses gaming, video editing, atau proses berat dan juga nyaris banget gak ada suaranya.
- SSD : Samsung 850 EVO 250 GB SATA. Pilihan terbaik untuk perbandingkan size dan harga. Serius.
- HDD : WDC Desktop 1 TB Blue. Gue udah research dan pilihan paling terbaik (size/speed/price) dari berbagai varian WDC adalah Blue Edition. Gue menggunakan 1 TB ini untuk berbagai macam software produktifitas.
- HDD : WDC Desktop 3 TB Blue. Sama dengan yang diatas tapi sizenya agak sedikit lebih besar karena ini gue gunakan untuk menyimpan file mentah berbagai macam video, instalasi game, dan juga JAV/Echi.
- HDD ext : WDC My Passport 4 TB. More videos, games, and JAVs/Echis.
- Casing : NZXT S340. Casing mewah yang simple, kokoh, elegan, dan adem. Serius dah. Satu satunya yang kurang adalah gak ada tombol reset. Iseng banget sih.
Peripherals
- Mouse : Razer Deathadder Chroma. Kalau lo adalah gamers dari tahun 2015an, lo tau bahwa Deathadder adalah salah satu pilihan standart bagi gamers. Sejauh ini mousenya sangat nyaman ditangan gue yang besar karena built qualitynya juga kokoh. Sayangnya, Death adder cuman ada 4 tombol + 1 tombol scroll, sehingga lo gak bisa mengganti sensitivitas on the fly.
- Mouse pad : 1st Player Full Size. Mouse pad yang sangat tebal, tidak begitu licin, merekat dimeja kayu, dan ukurannya sekitar 1 meter sehingga mencangkup workstation gue. I love it.
- Webcam : Logitech C922. Satu satunya webcam yang benar benar memenuhi kebutuhan live streaming lo. Banyak banget digunakan oleh youtubers/streamers. Harganya cukup pantas dengan kualitas yang ditawarkan.
- Background : Standart greenscreen and standart background stand. Percaya deh, yang membedakan professional streamers dengan conventional streamers adalah greenscreen.
- Lighting : Yongnuo Y350. Kalau gak salah, waktu shooting Youtube Rewind 2016, Chadrawliow bersama teamnya menggunakan lighting ini untuk menambah pencahayaan ketika proses shooting. Gue coba beli dan gunakan lighting ini untuk kebutuhan shooting dan its worth for every penny. Pada saat live streaming, gue bounce cahayanya ke tembok putih dihadapan gue.
- Lighting : Gue gak tau merknya apa. Gue menggunakan ini untuk setup #MalamJumat ditambah filter bawaan berwarna merah. Satu hal yang gue suka adalah bentuknya compact, baterai tahan lama, dan dimmer-able.
- Primary monitor : LG 22MP67HQ. Gue jatuh cinta dengan monitor LG yang menggunakan IPS panel karena mereka keren ketika produktivitas, bermain game, bahkan menonton movie. Sayangnya produk untuk seri ini sudah discontinue dan harganya cukup tergolong mahal bila dibandingkan dengan fiturnya. Input yang tersedia adalah HDMI dan DVI dengan 1080p 60hz.
- Secondary monitor : Viewsonic VA2249S. Gue beli ini karena ini bisa dibilang salah satu monitor yang cukup murah untuk ukuran 21 inch. Sayangnya, panelnya masih LCD dan Black (hitam) dalam monitor ini kurang menarik. Input yang tersedia adalah VGA dan DVI denngan 1080p 60hz.
- Third monitor : LG 19LD340. Gue menemukan TV ini tergeletak dirumah. Daripada tidak terpakai, gue gunakan TV ini untuk memonitor kondisi PC dan juga kolom komentar. Jujur, its not really good monitor but it gets the job done. Input yang tersedia adalah VGA dan DVI 720 dengan 720p 60hz.
Audio
- Headphone : Steelseries Arctis 5. Salah satu gaming headphone yang memiliki design simple, casual, dan keren. Untuk kualitas suara menurut gue sudah lumayan untuk bermain game FPS secara serius atau game game lain yang lebih santai. Mikrofonnya cukup jelas untuk berkomunikasi. Gue selalu menggunakan headphone ini dalam waktu yang lama setiap harinya untuk gaming atau edit video dan hasilnya adalah gue merasa nyaman.
- Microphone : Samson C01U Pro. Setelah gue lakukan research, ini adalah pilihan desktop mic yang tepat untuk youtubers/streamers yang tidak pengen repot untuk merekam suara mereka ke PC. Lo tinggal colok ke PC menggunakan USB dan siap digunakan. Harga dan kualitas juga cukup sebanding untuk suara yang jauh lebih jernih dari berbagai macam desktop microphone.
- Microphone : Takstar SGC598. Gue menggunakan mic ini untuk vlogging. Dari beberapa video yang gue lihat, kualitas produk ini dengan rode shotgun mic bisa hampir setara tetapi dengan harga jauh lebih murah. It gets the job done with okay quality.
Camera and Lenses
- DSLR : Canon 700D. Kamera pertama gue. Ayah dan Ibu memberikan ini sebagai hadiah kelulusan kuliah dan sampai sekarang masih gue gunakan dan gue rawat baik baik. It gets my job done untuk #MalamJumat atau vlogging. Saran gue, usahakan ISO untuk selalu diatas 800 karena lebih dari itu bakalan noise banget dan susah untuk diperbaiki.
- Lense : Canon 18 – 55m, kit. Lensa bawaan dari Canon 700D. Cukup. Gue gak tau mau nulis apa. Ya pokoknya gitu lah.
- Lense : Canon 10 – 18m, wide. Lensa ala youtubers. Ini bisa dibilang salah satu lensa yang paling banyak digunakan youtubers untuk vlogging jalan jalan.
- Lense : Canon EFS 24mm, fixed. Lensa untuk fotografi ala ala background bokeh dan a e s t h e t i c.
- Action camera : BPRO 5 Alpha Edition. Gue menggunakan ini sebagai secondary camera ketika vlogging jalan jalan ketempat seram. Menurut gue dengan budget yang terjangkau, lo mendapatkan kualitas yang cukup lumayan untuk pengambilan gambar dalam kondisi yang tidak terjangkau oleh dslr. Jangan harapkan kualitas audio yang bagus dari action camera ini.
Console
- PS4. Satu-satunya alasan gue membeli PS4 ini adalah untuk memainkan berbagai macam game horror di PS4. Udah itu aja.